Asbes : Kanker dan Konstruksi

Proses pemindahan atap semen asbes

Selain pekerja di tambang asbes dan industri pengolahan asbes, pekerja konstruksi menjadi salah satu dari mereka yang paling berpotensi terpapar penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan asbes.

Asbes merupakan material serat alami yang ditambang. Asbes terbagi dalam tiga tipe utama yaitu Crocidolite (asbes biru), Amosite (asbes coklat) dan Chrysotile atau krisotil (asbes putih).  Semua jenis asbes ini telah dinyatakan sebagai bahan beracun berbahaya yang bersifat karsinogenik.

Asbes bertindak sebagai isolator (menahan panas dan menahan dingin), memiliki sifat proteksi kebakaran yang baik dan melindungi terhadap korosi. Oleh karena itu, Asbes banyak digunakan sebagai campuran bahan konstruksi dan perlengkapan bangunan termasuk ubin langit-langit, insulasi pipa, ketel uap, dan pelapis semprot. Karena sifatnya yang kuat, asbes juga digunakan untuk pelapis gasket, rem dan kopling kendaraan. Indonesia telah menggunakan asbes semenjak tahun 1950an hingga saat ini.

Namun dibalik kelebihannya, serat asbes yang berbentuk tajam dan mikrokospis jika terhirup dan masuk kedalam saluran pernafasan dapat menyebabkan berbagai penyakit fatal. Beberapa penyakit yang terhubung dengan asbes diantaranya seperti asbestosis, kanker paru hingga mesothelioma – kanker pada lapisan paru-paru. Mesothelioma selalu berakibat fatal dan hampir seluruhnya disebabkan oleh paparan asbes.

Paparan asbes yang berulang-ulang meningkatkan risiko terkena penyakit terkait asbes di masa depan karena efeknya bersifat kumulatif. Namun penyakit-penyakit ini tidak akan langsung menyerang Anda karena diperlukan waktu 15 hingga 60 tahun untuk timbulnya gejala apa pun. Penting juga untuk diingat bahwa perokok memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru akibat asbes.

Pengendalian risiko paparan asbes

Kami selalu merekomendasikan agar ahli pemindahan asbes yang terlatih atau berlisensi digunakan untuk pekerjaan penghilangan asbes dalam jumlah berapa pun. Kami juga merekomendasikan untuk melakukan konsultasi dengan ahli dalam setiap kegiatan yang berhadapan dengan produk mengandung asbes. Pemeliharaan dan pembuangan asbes dapat menjadi pekerjaan berbahaya dengan risiko yang melekat baik bagi pekerja maupun pengguna properti sebagai akibat dari paparan serat asbes mikroskopis di udara secara tidak sengaja.

Hal yang harus selalu anda ingat ketika berhadapan dengan produk mengandung asbes adalah hindari dan jangan diganggu!. Produk mengandung asbes yang tidak mudah gembur seperti atap semen bergelombang atau pipa semen asbes, jika produk ini tidak diganggu maka produk tersebut aman karena serat asbes terikat oleh semen.

Produk mengandung asbes yang rusak atau terganggu dapat berpotensi melepas debu asbes ke udara dan terhirup oleh siapapun yang berada disekitarnya. Hal ini dapat terjadi jika memotong, memaku, mengebor, atau memecahkan bahan yang mengandung asbes selama pekerjaan konstruksi. Bekerja pada atau di dekat asbes yang rusak juga berarti berpotensi menghirup serat asbes dalam jumlah tinggi.

Risiko utama terkena penyakit terkait asbes berdasarkan seberapa banyak jumlah total serat yang dihirup, dan juga Jika dilakukan secara rutin. Hal ini menjadikan pekerjaan kecil sekalipun dapat menjadikan anda berisiko.

Limbah atap semen asbes harus dibungkus dengan plastik terpal untuk menghindari terlepasnya debu asbes

Pemeliharaan dan pembuangan asbes dapat menjadi pekerjaan berbahaya dengan risiko yang melekat baik bagi karyawan maupun pengguna properti sebagai akibat dari paparan serat asbes mikroskopis di udara secara tidak sengaja. Paparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker paru-paru, mesothelioma, dan asbestosis. Oleh karena itu, sejak awal sangatlah penting bagi pemberi kerja untuk memastikan semua tindakan yang wajar telah diambil untuk melindungi karyawan dan masyarakat umum dari paparan asbes saat bekerja di tempat mereka.

Sebelum memulai pekerjaan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, diawali dengan selalu mempertimbangkan kemungkinan properti di area kerja terdapat produk mengandung asbes. Sebelum memulai pemeliharaan, perbaikan, pembongkaran atau jenis pekerjaan konstruksi lainnya, pengusaha harus mengidentifikasi keberadaan asbes sebagai bagian dari penilaian risiko mereka.

Pemilik atau pengelola tempat non-domestik mempunyai kewajiban untuk mengelola asbes. Hal ini melibatkan identifikasi dan pencatatan lokasi dan kondisi asbes. Catatan ini harus tersedia bagi siapa pun yang melaksanakan pekerjaan untuk membantu mereka mengelola risiko paparan terhadap diri mereka sendiri, karyawan mereka, dan orang lain. Identifikasi ini untuk membantu menilai risiko dan memutuskan tindakan pengendalian apa pun yang mungkin perlu diterapkan.

Salah satu kendala dilapangan adalah tidak mudah untuk mengidentifikasi produk mengandung asbes. Produk mengandung asbes yang beredar dan dijual di Indonesia khususnya seringkali tidak mencantumkan label informasi terkait kandungan asbes pada produknya. Untuk memastikan sebuah produk mengandung asbes atau tidak, maka diperlukan uji laboratorium di tempat yang berkredibilitas. Proses pengambilan sample harus dilakukan oleh pekerja yang terlatih.

Setelah pengidentifikasian material yang mengandung asbes, maka lakukanlah isolasi area yang terdapat material mengandung asbes tersebut dan berikan tanda peringatan agar produk asbes tersebut tidak diganggu oleh siapapun.

Salah satu langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko paparan asbes adalah dengan cara mengecat material mengandung asbes. Hal ini dilakukan untuk seperti atap semen asbes. Tujuan pengecatan adalah untuk menjaga agar material asbes tidak mudah rusak dan cat semakin mengikat serat asbes pada material. Lakukan pengecatan dengan dengan cat berbasis air dengan kandungan lem yang lebih banyak. Pengecatan dilakukan dengan dua lapisan, yang pertama dengan cat yang lebih cair agar meresap dan lapis kedua dengan cat yang lebih kental untuk menutupi. Lakukan pengecatan di pagi hari atau sore ahari agar cat tidak mudah mengering dan lebih meresap kedalam material.

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *