Amerika Serikat Akhirnya Melarang Total Asbes

Setelah lebih dari satu dekade, akhirnya Amerika Serikat bergabung dengan lebih dari 50 negara lain yang melarang asbes chrysotile, bahan karsinogen yang mematikan.

Pada hari Senin 18 Maret 2024, Pemerintahan Joe Biden menyelesaikan peraturan yang mengatur pelarangan terhadap chrysotile (krisotil), satu-satunya jenis asbes yang masih digunakan di Amerika Serikat. Berdasarkan press rilis Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), peraturan ini akan melarang penggunaan, pembuatan dan impor asbes chrysotile. Peraturan ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 1989 pemerintah federal melakukan pembatasan signifikan terhadap bahan industri beracun tersebut meskipun penghentian penggunaannya akan memakan waktu lebih dari satu dekade.

Asbes krisotil atau yang dikenal juga dengan asbes putih telah sejak lama dikaitkan dengan kanker paru-paru dan mesothelioma, kanker yang terbentuk pada lapisan beberapa organ dalam. Seperti di Indonesia, bahan mineral ini diketahui diimpor, diproses atau didistribusikan untuk digunakan di Amerika Serikat.

Pemindahan atap asbes secara amana di Jakarta (Dokumentasi INABAN)

Dengan peraturan larangan ini E.P.A. akhirnya menutup pintu terhadap asbes sebagai bahan kimia yang sangat berbahaya. Evaluasi tahun 2020 oleh E.P.A. menemukan “risiko yang tidak masuk akal terhadap kesehatan manusia” terkait dengan diafragma, gasket lembaran, blok rem, dan produk lain yang terbuat dari asbes. Presiden Biden memahami bahwa kekhawatiran ini telah berlangsung selama beberapa generasi dan berdampak pada kehidupan banyak orang.

Sebagai mana diketahui, Asbes adalah kumpulan enam mineral berserat alami yang memiliki kemampuan menahan panas, api, dan listrik. Bahan mineral ini pertama kali digunakan dalam konstruksi pada tahun 1930-an dan digunakan di mana-mana sebagai isolator di sekolah, rumah sakit, rumah dan kantor serta produk konsumen.

Pada tahun 1960an dan 1970an, para peneliti mulai mengaitkannya dengan masalah kesehatan. Menghirup serat asbes, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan jaringan parut permanen pada paru-paru serta mesothelioma ganas.

Pelarangan Asbes merupakan salah satu langkah awal di jalan yang tepat.

Para pendukung kesehatan yang telah berjuang selama beberapa dekade untuk melarang segala bentuk asbes mengatakan peraturan baru ini tidak cukup. Mereka mencatat bahwa asbes dikaitkan dengan sekitar 40.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat. Mesothelioma secara tidak proporsional menyerang petugas pemadam kebakaran, yang terpapar asbes melalui bangunan yang rusak dan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan populasi umum.

Presiden Organisasi Kesadaran Penyakit Asbes Linda Reinstein menyebut peraturan EPA sebagai “langkah bersejarah” namun mengatakan badan tersebut dan Kongres perlu berbuat lebih banyak terhadap asbes.

Linda Reinstein, presiden Organisasi Kesadaran Penyakit Asbestos (ADAO) salah satu pendukung kesehatan yang telah berjuang mendorong pelarang asbes dan keadilan bagi para korban di Amerika Serikat menyatakan “Meskipun menutup pintu impor chrysotile merupakan sebuah langkah bersejarah, E.P.A. peraturan ini tidak membatasi impor dan penggunaan lima serat asbes lain yang diakui, Kata Linda Reinstein. Kami juga khawatir bahwa peraturan ini memberikan masa transisi yang terlalu lama dan menciptakan tenggat waktu kepatuhan yang tidak konsisten bagi pengguna asbes tertentu yang akan memungkinkan paparan berbahaya terhadap asbes chrysotile terus berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang.”

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *