Menuju Penghapusan Penyakit Akibat Asbes di Indonesia

a. Pemberdayaan dan penguatan Jaringan

  • Penguatan Jaringan Akar Rumput, Semenjak didirikan pada tahun 2010, INA-BAN (Indonesia Ban Asbestos Network) melakukan upaya pendampingan mulai dari advokasi kasus penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan asbes, pengorganisiran dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) bagi para pekerja.

  • Kerjasama dengan para Pemangku Kebijakan, INA-BAN sebagai organisasi terbuka dalam kegiatannya secara rutin melakukan kerja sama dengan berbagai organisasi dan individu baik didalam dan luar negeri dalam rangka penghapusan penyakit yang berhubungan dengan asbes.

b. Kampanye

  • Kampanye publik, selain sosialisasi langsung kepada masyarakat, publikasi di media cetak maupun INA-BAN juga terbuka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak atau organisasi lainnya dalam rangka sosialisasi terkait kesehatan dan bahaya asbes. INA-BAN juga melakukan mobilisasi massa dalam berbagai hari peringatan seperti International worker’s memorials Day (IWMD) dan mayday.

  • Pusat Informasi dan pengetahuan, INABAN mengembangkan website inaban.org yang didukung dengan media sosialnya untuk memberikan informasi terkait penggunaan produk asbes, kebijakan penggunaan asbes, dan hingga informasi terkait mengurangi resiko paparan asbes di tempat kerja maupun bagi konsumen atau masyarakat umum

c. Menggalang dukungan

  • Pelibatan para ahli, untuk membangun awareness yang baik dan benar terkait penggunaan asbes dan dampaknya, INA-BAN dalam melakukan seminar atau lokakarya selalu berupaya untuk melibatkan bantuan dari para ahli terkait dan kerjama-sama dengan asosiasi profesional, universitas maupun rumah-sakit.

  • Menggalang dukungan pemerintah, INA-BAN mencoba untuk menggalang dukungan pemerintah baik nasional maupun local, dan instansi instansi terkait untuk mendorong regulasi pengendalian penggunaan asbes dan memutus rantai penyakit akibat asbes di Indonesia.
  • Dukungan solidaritas internasional, gerakan pelarangan asbes dan penghapusan penyakit akibat asbes adalah gerakan internasional, setidaknya 55 Negara telah melarang penggunaan segala jenis asbes dan berkomitmen untuk menghapus penyakit akibat asbes. INA-BAN saling memberikan dukungan dari berbagai instansi dan organisasi mulai dari berbagai pemerintah, Jaringan pelarangan asbes di Asia dan Eropa, Universitas, hingga Konfederasi Serikat pekerja internasional.

d. Penelitian dan publikasi

Meski telah banyak hasil penelitian dari berbagai lembaga internasional dan berbagai negara lainnya yang mendasari lebih dari 55 Negara melakukan pelarangan penggunaan asbes, namun masih minimnya penelitian dan rendahnya keberpihakan para stakeholder di Indonesia dalam menyikapi dampak penggunaan asbes hingga cara mendiagnosa penyakit akibat asbes, sehingga peraturan di Indonesia masih melegalkan penggunaan produk mengandung asbes, dan para pekerja atau masyarakat yang terdampak tidak mendapatkan keadilan.

Selama beberapa tahun, INA-BAN secara swadaya melakukan penelitian dan mendukung berbagai pihak yang menjadi ahli untuk melakukan penelitian terkait asbes, mulai dari penelitian kandungan asbes pada produk yang beredar dipasaran, hingga mendukung penelitian para ahli dalam menemukan kasus-kasus penyakit akibat asbes di Indonesia.