Upaya Negara Melupakan Bahaya Asbestos

Bertahun-tahun upaya memasukan asbestos krisotil sebagai material berbahaya terus diganjal di konvensi Rotterdam. Perbedaan interpretasi mekanisme pengambilan keputusan di dalam konvensi Rotterdam menjadi batu sandungannya. Hak atas informasi yang tepat dan tanggung jawab para pihak pun terabaikan. Problem pengganjalan (blocking) masuknya bahan kimia tertentu ke dalam daftar barang kimia dan pestisida yang memerlukan persetujuan atas

Epidemi mesothelioma ganas yang diam: Sebuah seruan untuk bertindak

Esai : Epidemi mesothelioma ganas yang diam: Sebuah seruan untuk bertindak Mesothelioma ganas, diakui sebagai penyakit baru pada 1950-an, hampir secara eksklusif disebabkan oleh paparan debu asbes dan biasanya didiagnosis beberapa dekade setelah paparan pertama. Penyakit ini awalnya terbatas menimpa pada pekerja pabrik asbes, tetapi diagnosis pada non-pekerja pabrik terus melonjak. Meskipun telah diakui oleh

Kemenkes Tolak Larang Asbes Walau Picu Kanker

“Kami tidak Bisa melarang penggunaan asbes selama Industri masih mengijinkan untuk mengimport bahan tersebut” ujar Kartini Rustandi, Sesditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada pertemuan audiensi INA-BAN di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (18/01). Berbagai lembaga dunia seperti WHO, ILO dan Bank Dunia telah lama nyatakan semua jenis asbes bersifat karsinogenik. Termasuk chrysotile atau

Mempertanyakan Sikap Pemerintah atas Asbes Sebagai Limbah B3

“Asbes merupakan bahan berbahaya dan Beracun (B3) yang masih diijinkan untuk digunakan” ujar Ibu Nur Yun Insiani dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) – Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Audiensi bersama INA-BAN (Indonesia Ban Asbestos Network). Jakarta (23/11/2021) Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan, peningkatan Limbah B3 terus meningkat baik dari

COP26-asbestos-climate-change

Teknologi Asbes, Tidak Berkelanjutan & Tidak Dapat Diterima

Rilis Media15 Oktober 2021 Tindakan yang diambil oleh organisasi internasional selama seminggu terakhir telah mengisyaratkan peningkatan kesadaran bahwa bisnis seperti biasa tidak lagi menjadi pilihan yang berkelanjutan mengingat keadaan darurat iklim. Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Human Rights Council) – badan hak asasi manusia utama PBB – dan ILO (Organisasi Buruh Internasional)

Asbes : Bahan Kimia paling mematikan di tempat kerja

Lebih dari 1 milyar pekerja terpapar zat berbahaya setiap tahunnya, termasuk polutan, debu, uap dan asap di lingkungan kerja mereka. Potensi yang lebih tinggi ditambah dengan terus berkembanganya produksi dan industri yang menggunakan bahan kimia. Perkiraan sebelumnya yang diterbitkan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah menemukan bahwa lebih dari 2.780.000 pekerja meninggal secara global setiap

Berita Kemenangan : Tidak Ada Lagi Investasi Untuk Asbes Dari Bank AIIB .

29 Juni 2021 Setelah bertahun-tahun berkampanye, kampanye pelarangan asbes global telah mencapai kemenangan yang signifikan dimana industri asbes dipaksa untuk mendapat pukulan besar di Asia. Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah merevisi Kerangka Lingkungan dan Sosialnya, dimana dalam kebijakan tersebut, penggunaan material yang mengandung asbes kini dilarang dalam proyek-proyek investasi infrastruktur tahunan senilai 3,3 miliar

Bahaya Asbes Di Antara Bencana Alam

Pada awal tahun 2021 ini, berbagai bencana alam terjadi di Indonesia dan tentunya hal ini menambah dampak buruk selain pandemi Covid-19. Sepanjang 1-16 Januari 2021, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyatakan sebanyak 136 bencana alam terjadi di Indonesia. Dari berbagai bencana alam tersebut telah menelan 80 korban jiwa dan 858 orang luka-luka, sebanyak 405.584 orang

170 Lembaga nonprofit mendesak Johnson & Johnson untuk menghentikan penjualan Bedak Bayi secara global

Lebih dari 170 Lembaga Non-Profit dari 51 Negara menuntut Johnson & Johnson untuk menarik seluruh produk bayi berbasis bedak nya di seluruh dunia. Tuntutan 170 lembaga ini di dasari karena kekhawatiran akan produk bayi Johnson & Johnson mengandung asbes yang dapat menyebabkan kanker, Menurut pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness.1 Pada Mei 2020,