Press Release : Bubuk Pembunuh, Perusahaan Beracun!

PRESS RELEASE 4 Juni 2021   Bubuk Pembunuh, Perusahaan Beracun! Pada tanggal 1 Juni 2021, Mahkamah Agung Amerika Serikat menolak banding oleh Johnson & Johnson (J&J) atas putusan pengadilan Missouri yang telah memberikan $2,1 miliar kepada penggugat yang mengidap kanker dari bedak bayi J&J.1 Manuver hukum sudah berakhir dan faktanya jelas untuk dilihat semua orang: penggunaan

Perdana Menteri Jepang meminta maaf kepada para korban asbes

Mewakili pemerintah, Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta maaf karena Negara Jepang lalai melaksanakan tugasnya untuk melindungi pekerja konstruksi dari penyakit kanker paru-paru dan penyakit lainnya yang terkait dengan asbes. Permintaan maaf Pemerintahan Jepang tersebut dilakukan pada hari Selasa (18/05/2021), di Kantor Perdana Menteri dan di hadapan para penggugat dalam empat gugatan yang telah diputuskan oleh

Semua jenis Asbes Karsinogenik

Menurut perkiraan WHO pada 2003, Sekitar 107.000 orang meninggal setiap tahun akibat mesothelioma dan penyakit terkait asbes lainnya. Meskipun semua serat asbes telah dinyatakan bersifat karsinogenik, dan 55 Negara telah melarang penggunaan asbes dalam produksi dan semua produk yang mengandung asbes. Namun di Indonesia masih ada keraguan terkait pelarangan penggunaan semua jenis asbes. Terbatas dan

Tuniyah – Asbestos Related Diseases Victim

Tuniyah, salah satu penyintas penyakit yang berhubungan dengan asbes. Dia telah bekerja selama lebih dari 19 tahun di perusahaan yang menggunakan material asbes, bahan beracun berbahaya yang sudah dilarang di lebih 55 Negara. Harapan indah untuk menikmati masa akhir tuanya ternyata harus dihabiskan bersama penyakit asbestosis, penyakit yang berhubungan dengan asbes. Cerita singkat perjuangan Tuniyah

170 Lembaga nonprofit mendesak Johnson & Johnson untuk menghentikan penjualan Bedak Bayi secara global

Lebih dari 170 Lembaga Non-Profit dari 51 Negara menuntut Johnson & Johnson untuk menarik seluruh produk bayi berbasis bedak nya di seluruh dunia. Tuntutan 170 lembaga ini di dasari karena kekhawatiran akan produk bayi Johnson & Johnson mengandung asbes yang dapat menyebabkan kanker, Menurut pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness.1 Pada Mei 2020,

PANDEMI PENYAKIT TERKAIT ASBES DI SELURUH DUNIA

PANDEMI PENYAKIT TERKAIT ASBES DI SELURUH DUNIA Leslie Stayner,1 Laura S. Welch,2 and Richard Lemen3 1Division of Epidemiology and Biostatistics, School of Public Health, University of Illinois, Chicago, Illinois 60612-4392; email: lstayner@uic.edu 2CPWR, The Center for Construction Research and Training, Silver Spring, Maryland 20910 3Retired, US Public Health Service, Canton, Georgia 30115   ABSTRAK Latar

Johnson & Johnson Mengakhiri Penjualan bedak bayi di Amerika dan Kanada

Setelah bertahun tahun Johnson & Johnson menjadi pusat gugatan ribuan pasien kanker yang mengklaim bahwa produknya terkontaminasi asbes yang diketahui bersifat karsinogen, dan perusahan selama beberapa dekade mengetahui bahwa asbes bersembunyi di bedak bayi-nya dan juga mengetahui resikonya. Selama beberapa dekade Johnson & Johnson mempromosikan citra kesehatan dari produk yang dijualnya, bahkan ketika menghadapi ribuan

Setiap Tahun 6 Ribu Warga Indonesia Terancam Kanker Akibat Bahan Bangunan Asbes

Oleh Anne Barker dan Phil Hemingway Posted 7 November 2019 at 9:37 am Abc.news.net.au   Australia sudah lama melarang penggunaan bahan bangunan asbes yang telah terbukti mematikan. Tapi di Indonesia, hal itu masih terus berlangsung dalam skala besar seakan tidak menyadari bahaya yang bisa ditimbulkannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah memperingatkan epidemi penyakit-penyakit terkait asbes di

Media Release – Konvensi Rotterdam COP 9

Media Release Jumat, 10 Mei 2019, Geneva, Swiss   Konvensi Rotterdam COP 9 Delegasi Asia mengecam kegagalan untuk yang ke-7 kalinya untuk memasukan asbes chrysotile ke daftar Konvensi Rotterdam karena veto tidak etis dari negara-negara penghasil asbes dan sekutu mereka. Delegasi menyambut dengan baik voting  pertama dalam sejarah Konvensi dan preseden sekarang  ditetapkan untuk reformasi