Hentikan Kematian akibat asbes di Asia Pasifik – Konferensi ABAN 2021.

Di beberapa negara bagian Asia, membawa 500 gram satu bubuk putih dapat mengakibatkan hukuman mati, tetapi mengimpor 1.000 ton debu putih mematikan lainnya adalah legal dan menguntungkan. Debu putih Asbes atau asbestos sebagai karsinogen yang dilarang di sebagian besar dunia, meski berbahaya, namun hingga saat ini masih merupakan bahan bangunan yang umum dan berbahaya di

Berita Kemenangan : Tidak Ada Lagi Investasi Untuk Asbes Dari Bank AIIB .

29 Juni 2021 Setelah bertahun-tahun berkampanye, kampanye pelarangan asbes global telah mencapai kemenangan yang signifikan dimana industri asbes dipaksa untuk mendapat pukulan besar di Asia. Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah merevisi Kerangka Lingkungan dan Sosialnya, dimana dalam kebijakan tersebut, penggunaan material yang mengandung asbes kini dilarang dalam proyek-proyek investasi infrastruktur tahunan senilai 3,3 miliar

Serial Infografik – Pengendalian Bahaya Asbes di Wilayah Bencana

Indonesia sebagai negara kepulauan secara geografis terletak di khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudra Pasifik dan Hindia, berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, mengakibatkan Indonesia sebagai wilayah teritorial yang sangat rawan terhadap bencana alam. Indonesia termasuk 35 negara paling rawan risiko bencana alam di dunia. Indonesia menduduki ranking tertinggi baik untuk rawan bencana

Temuan CT Scan Dada Plak Pleura dan Asbestosis pada Pasien Kanker Paru : Sebuah Studi Kasus

Laporan Kasus Temuan CT Scan Dada Plak Pleura dan Asbestosis pada Pasien Kanker Paru : Sebuah Studi Kasus Aziza Ghanie Icksan, MD Sp.Rad (K),1Anna Suraya, MD, MKK, SpOk,2 Nurul Hanifah, MD,3 Elisna Syahruddin, MD, Sp.P (K)4 and Astrid Sulistomo, MD, MPH, SpOk5 1   Department of Radiology Persahabatan, Nasional Respiratory Referral Hospital Jakarta and Faculty

Press Release : Bubuk Pembunuh, Perusahaan Beracun!

PRESS RELEASE 4 Juni 2021   Bubuk Pembunuh, Perusahaan Beracun! Pada tanggal 1 Juni 2021, Mahkamah Agung Amerika Serikat menolak banding oleh Johnson & Johnson (J&J) atas putusan pengadilan Missouri yang telah memberikan $2,1 miliar kepada penggugat yang mengidap kanker dari bedak bayi J&J.1 Manuver hukum sudah berakhir dan faktanya jelas untuk dilihat semua orang: penggunaan

Perdana Menteri Jepang meminta maaf kepada para korban asbes

Mewakili pemerintah, Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta maaf karena Negara Jepang lalai melaksanakan tugasnya untuk melindungi pekerja konstruksi dari penyakit kanker paru-paru dan penyakit lainnya yang terkait dengan asbes. Permintaan maaf Pemerintahan Jepang tersebut dilakukan pada hari Selasa (18/05/2021), di Kantor Perdana Menteri dan di hadapan para penggugat dalam empat gugatan yang telah diputuskan oleh

Semua jenis Asbes Karsinogenik

Menurut perkiraan WHO pada 2003, Sekitar 107.000 orang meninggal setiap tahun akibat mesothelioma dan penyakit terkait asbes lainnya. Meskipun semua serat asbes telah dinyatakan bersifat karsinogenik, dan 55 Negara telah melarang penggunaan asbes dalam produksi dan semua produk yang mengandung asbes. Namun di Indonesia masih ada keraguan terkait pelarangan penggunaan semua jenis asbes. Terbatas dan

Tuniyah – Asbestos Related Diseases Victim

Tuniyah, salah satu penyintas penyakit yang berhubungan dengan asbes. Dia telah bekerja selama lebih dari 19 tahun di perusahaan yang menggunakan material asbes, bahan beracun berbahaya yang sudah dilarang di lebih 55 Negara. Harapan indah untuk menikmati masa akhir tuanya ternyata harus dihabiskan bersama penyakit asbestosis, penyakit yang berhubungan dengan asbes. Cerita singkat perjuangan Tuniyah

170 Lembaga nonprofit mendesak Johnson & Johnson untuk menghentikan penjualan Bedak Bayi secara global

Lebih dari 170 Lembaga Non-Profit dari 51 Negara menuntut Johnson & Johnson untuk menarik seluruh produk bayi berbasis bedak nya di seluruh dunia. Tuntutan 170 lembaga ini di dasari karena kekhawatiran akan produk bayi Johnson & Johnson mengandung asbes yang dapat menyebabkan kanker, Menurut pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness.1 Pada Mei 2020,