Fakta Tentang Asbes Krisotil – Tragedi Kesehatan Manusia & Bencana Ekonomi

FAKTA TENTANG ASBES KRISOTIL  TRAGEDI KESEHATAN MANUSIA & BENCANA EKONOMI Sumber Daya Informasi untuk Dialog Kebijakan   Apa itu asbes krisotil dan produk apa yang digunakan? Asbestos adalah serat mineral silikat alami. Asbes krisotil, atau asbes putih, merupakan salah satu dari 6 jenis asbes. Asbes krisotil adalah satu-satunya bentuk asbes yang masih ditambang dan diperdagangkan

Laporan dari Misi Solidaritas Asia Ban Asbestos ke Brazil April, 2019

Laporan dari Misi Solidaritas Asia Ban Asbestos ke Brazil April, 2019 oleh Laurie Kazan-Allen   Brasil sekarang berada pada saat yang kritis dalam kampanye untuk pelarangan asbes. Sebagai buntut dari keputusan Mahkamah Agung November 2017 yang menyatakan eksploitasi bahan tambang asbes secara komersial tidak konstitusional, kepentingan pribadi terhadap asbes telah mengeksploitasi berbagai langkah, termasuk tekanan

Laporan: Perkiraan Jumlah Kematian Akibat Penyakit Asbes di Indonesia Tahun 2016

International Agencies for Research on Cancer (IARC) sejak 1987 mengatakan bahwa semua jenis asbestos, termasuk Chrysotile, berpotensi menyebabkan kanker bagi manusia. Bahan krosidolit ini yang kita lihat dalam bentuk atap dan dinding asbes, bantalan kanvas rem kendaraan, pelapis gasket mesin kendaraan dan banyak produk lainnya. Produk-produk tersebut telah menjadi bagian aktivitas masyarakat, namun belum disadari

Seminar Bandung Sehat tanpa Asbes

Seminar “Bandung Sehat Tanpa Asbes” Bahaya Asbes Bagi Kesehatan dan Lingkungan Masyarakat Bandung, 13 Februari 2018     1:  Pendahuluan   Latar Belakang   Asbes (asbestos) merupakan mineral fibrosa yang secara luas banyak dipakai di dunia sejak lama[1]. Terdapat banyak jenis serat asbes tetapi yang paling umum dipakai adalah chrysotile, amosit dan crocidolite, semuanya merupakan

Fakta-Fakta Mengenai Chrysotile (Asbes Putih)

Berikut ini adalah fakta-fakta yang mencerminkan pengetahuan mengenai asbes chrysotile (Asbes Putih),  satu-satunya jenis asbes yang masih dipasarkan. Fakta 1 Selama dua dekade terakhir, chrysotile merupakan satu-satunya jenis asbes yang ditambang dan menjadi komoditas yang dipasarkan secara luas. Lebih dari 95% asbes yang dipasarkan selama seabad terakhir adalah jenis chrysotile. Data terakhir memperlihatkan penggunaan asbes di dunia

Dangerous Dust – Asbestos Story in Indonesia

Indonesia telah menggunakan bahan baku Asbes semenjak tahun 1950’an, hampir setiap tahunnya seratus ribu Ton Meter Kubik bahan baku asbes di impor ke Indonesia, di olah menjadi material campuran untuk bahan bangunan seperti atasp semen dan produk lainnya. Meskipun Pemerintah Indonesia telah mengkategorikan Asbes sebagai Bahan beracun berbahaya. namun penggunaannya masih legal di Indonesia dan

Mengenal Asbes

Setelah IARC (The International Agency for Research on Cancer) pada tahun 1977 menyatakan bahwa asbes putih (chrysotile) memiliki sifat carcinogenic, penggunaannya mulai dilarang di negara industri maju seperti Uni Eropa, Australia, Jepang, Chili, Arab Saudi dan negara lain. Sejak saat itu perdagangan asbes putih bergeser ke negara-negara berkembang. Saat ini, WHO memperkirakan sekitar 125 juta orang

Bahaya Asbes bagi Kesehatan

WHO telah menyatakan semua jenis Asbes sebagai bahan Karsinogenik (Penyebab kanker). Chrysotile atau Asbes putih telah terbukti mengakibatkan asbestosis, kanker paru, mesothelioma dan kanker laring dan ovarium (IPCS, 1998; WTO, 2001; IARC, 2012; WHO, 2014; Collegium Ramazzini, 2015). Seseorang  mungkin terpapar asbes di tempat kerja, sekolah, fasilitas umum atau bahkan di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Jika

KONVENSI ROTTERDAM DAN ASBES CHRYSOTILE

Konvensi Rotterdam adalah perjanjian internasional yang bersifat antar negara-negara di dunia mengenai perdagangan internasional atas bahan berbahaya dan beracun dan pestisida. Negara-negara penandatangan Konvensi Rotterdam bersepakat  menggunakan prosedur PIC (Prior Informed Consent) dalam mekanisme perdagangan B3 dan Pestisida. PIC (Prior Informed Consent) adalah mekanisme formal untuk mendapatkan dan mensosialisasikan kebijakan import negara-negara penandatangan perjanjian apakah di masa