Dimanapun asbes ditambang, diolah, digunakan atau dijual, tetap saja bisnis mematikan ini menghasilkan keuntungan pribadi yang berada pada puncak rantai perdagangan asbes. Padahal bagi para pekerja dan masyarakat biasa yang menggunakan produk asbes, tentu saja mereka harus merogoh kocek yang besar akibat penyakit yang disebabkan oleh bahan mineral tersebut. Statistik terbaru menunjukan bahwa kematian global akibat asbes mencapai lebih dari 300.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah ini sama saja dengan melakukan genosida pada kota seukuran Cordoba di Spanyol atau Canberra di Australia.
Pada abad 19, asbes disebut sebagai “mineral ajaib” karena kegunaannya yang dinilai fantastis. Pengusaha dan masyarakat berlomba-lomba menjual dan memilikinya. Industri otomotif, konstruksi, industri perkapalan hingga industri tekstil menggunakan asbes sebagai ujung tombak bahan bisnisnya. Hingga mendekati abad 20, barulah mereka menyadari lomba tersebut tidak memenangkan apapun tetapi justru kerugian finansial yang harus dideritanya. Pengusaha harus membayar kompensasi pekerja yang sakit, sedangkan masyarakatlah yang paling merugi dimana harus berjuang melawan penyakitnya dan mayoritas meninggal karena penyakit akibat asbes.
Sampai hari ini, 66 negara telah melarang penggunaan asbes dari 129 negara yang tersisa. Menurut data perdagangan United States Geological Survey (USGS) tahun 2016 bahwa:
- Tersisa empat negara yang menambang asbes: Rusia (692.000 ton), China (200.000 ton), Brazil (200.000 ton) dan Kazakhstan (193.000 ton). Semua itu berupa angka perkiraan.
- Tersisa 26 negara yang mengkonsumsi asbes yang lebih dari 500 ton per tahun. 5 negara yang menggunakan 100.000 ton per tahun: India (308.000 ton), China (288.000 ton), Rusia (234.000 ton), Brazil (120.000 ton) dan Indonesia (114.000 ton)
- Mayoritas negara konsumen asbes yaitu di negara-negara asia dengan persentase 70% dari total perdagangan asbes di dunia
- India menjadi negara konsumen terbesar sejak 2013-2016 Pada rentang 2012-2016, data USGS menunjukan bahwa ada 27% penurunan produksi asbes dari 2,1 juta ton menjadi 1,54 juta ton. Pada bulan November 2015, Mahkamah Agung Brazil mengeluarkan aturan tentang pelarangan perdagangan asbes. Akibatnya, Direktur asal Brazil yang bekerja International Chrysotie Association (ICA), sebuah asosiasi pelobi asbes, mengundurkan diri dari jabatannya. ICA sekarang dibiayai oleh dua negara penambang: Russia dan Kazakhstan dan dua negara yang menjual asbes: India dan Meksiko.
Beberapa kampanye pelarangan asbes massif dilakukan di beberapa negara tahun 2018 seperti: - Vietnam: Pada tanggal 13 dan 14 September 2018, lebih dari 100 orang delegasi dari Vietnam dan 10 negara Asia Pasifik bertemu dalam Southeast Asia Ban Asbestos Network in Hanoi untuk merencanakan pelarangan asbes regional
- China: Tanggal 20 September 2018, delegasi dari Taiwan, Korea dan Jepang bertemu di Hongkong dalam rapat East Asia Asbestos Meeting untuk mendiskuiskan isu terkait asbes di masing-masing negara
- Brazil: 25 September 2018, rapat dengar publik diadakan di kota Sao Paulo untuk mengingatkan warga Brazil akan bahaya asbes. 27 September 2018 diadakan seminar asbes di Vitoria da Conquista yang membahas tentang eksploitasi asbes di kota tambang asbes yaitu Bom Jesus da Serra pada tahun 1939 dan 1967
- Afrika Selatan: 26 September 2018, kelompok diskusi asbes dari Kuruman, memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar tempat pembuangan asbes tentang regulasi terkait lingkungan
- Indonesia: 30 September 2018, terdapat kampanye publik pada kegiatan Car Free Day Bandung untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung yang menjadi representative Jawa Barat mengenai dampak paparan asbes
- Nepal: 6 Oktober 2018, pelatihan tanggap bahaya asbes dilaksanakan di Janakpur, sebuah tempat yang penggunaan asbesnya tinggi.
- Indonesia: 11 Oktober 2018, diadakan workshop mengenai bahaya asbes selama dua hari kepada serikat buruh tingkat federasi dan NGO
- Vietnam: 12 Oktober 2018, konferensi di Hanoi yang membahas pelarangan asbes bersama personil pemerintahan dan WHO
- Prancis: 12 Oktober 2018, Ribuan orang berunjuk rasa mengenai sekolah-sekolah yang terkontaminasi bahan asbes
- Indonesia: 13 Oktober 2018, diadakannya seminar kesehatan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan para dokter mengenai Teknik diagnosis terbaru di Jakarta. 16 Oktober 2018, unjuk rasa pelarangan asbes di kota Bandung, Jawa Barat yang di motori oleh Indonesia Ban Asbestos Network, tuntutan dari unjukrasa ini adalah memasukan segala jenis asbes sebagai bahan beracun berbahaya sebagai material bahan bangunan yang terlarang dalam peraturan daerah tentang bangunan dan gedung.
Sumber: International Ban Asbestos Secretariat